Minggu, 23 Mei 2010

kau ada (sahabat)

Aku masih saja berdiri termangu. Mataku sudah basah akan air mata,
Ahh,….lelaki cengeng. Mungkin itulah aku.
Seperti curahan air hujan yang mengguyur serentak dari udara
Menyisakan gerimis yang masihlah belum reda.
Berbagai perasaan menerjah lubuk hati ini
Sedih,kekecewaan dan yang lainnya menyatu saling berlomba menyesaki hati ini.
Aku sepertimu,…
Memiliki asa dan cita
Memiliki hati yang bisa kecewa dan terluka

“maaf,ijinkan aku menepi…” ucapmu datar…
Kelu lidahku katakan “Tidak…!”
Karna kuingin kau slalu ada.seperti hari kemarin,
Seperti ketika kita saling tertawa riang tanpa beban.
Ketika kita saling menatap sendu.
Seperti ketika kita saling bercerita suka dan duka kehidupan kita
Seperti ketika kita saling berbagi senyum,bahkan kesedihan…
Seperti ketika aku berjalan di kegelapan, ketika aku berdiri di tebing curam, dan ketika aku berada di ambang kegagalan,
kau ada….
Ketika aku berada diditengah kemarau,
Kau ada bagai setitik air basuh dahagaku

Sekarang aku mengerti.
Seperti para orang orang bijak bilang,
Sahabat tidak pernah membungkus pukulan dengan ciuman, tetapi menyatakan apa yang amat menyakitkan dengan tujuan sahabatnya mau berubah.
Sahabat tidak pernah menyembunyikan kesalahan untuk menghindari perselisihan, justru karena kasihnya ia memberanikan diri menegur apa adanya…
Dan benar Persahabatan tidak terjalin secara otomatis,
tetapi membutuhkan proses yang panjang seperti besi menajamkan besi, demikianlah sahabat menajamkan sahabatnya…

Memang tidak semua kenyataan sejalan dengan harapan.
Tidak akan membuatku gugur dalam berharap.
Aku berharap persahabatan kita terus berjalan hingga ahir hidup nanti
Bukankah persahabatan kita Tak ada sekatan…? tak ada sesuatu yang perlu kita risaukan.
Sungguh kuakui,
Aku memang hanya seorang yang biasa, dan aku bukanlah seorang yang sempurna.
Aku hanya seorang lelaki dengan segala keterbatasan,
Namun Aku percaya,…
Dibalik semua ketidakberdayaan dan kehampaan ini.
Kelak bahagia dan gembira akan mewarnai pelangi kehidupanku,
Pelangi persahabatan kita….

Jumat, 21 Mei 2010

bukan catatan singkat

Tlah tak terhitung hari terjajaki,banyak senyum tercipta diantara riangnya siang.
Suka dan duka ikut merenda hari mengusung mimpi…
Pahit dan manis kita dapatkan,
Haruskah begitu saja hilang…?
Persahabatan ini bukan seperti kaleng minuman yang dibuang jika habis isinya
Bukan sebatas ruang kosong.
Tak dihuni,dicampakan…
Persahabatan ini seperti puisi sekalipun bercerita sedih rangkaian katanya tetap indah.
dan Jika harus kumengurut catatan,
Empat ratus empat puluh dua bukanlah catatan singkat
Bukan sedikit tinta,
Selintas goresan atau sebaris tulisan…
Haruskah disudahi dengan kepahitan..?
Haruskah diakhiri dengan perbedaan yang sebenarnya bisa dimengerti
Antara keterbukaan dan kejujuran kita sama sama tau menempatkannya
Antara batas emosi dan menahan diri,mungkin benar sangatlah tipis kadarnya.
Tentang emosi kumengerti…
Kadang bisa tertahan bahkan mengalir deras seperti laju air disungai.
Memang benar dalam persahabatan butuh pengorbanan.
Kejujuranpun punya peran penting didalamnya.

Sahabat,…
Pernah Kuyakinkan kita kan mampu melewati semua ini
Bukan menghibur,
Ku tau seperti yang kau tau.
Ikatan kita terbangun dengan pondasi iman dan keyakinan
Kejujuran serta ketulusan kita kokohkan dan pertahankan.
Kita para pelaku dalam peran ini,
Bukankah Skenarionya tlah kita pahami..?
Dan Jika harus kutanya hati kecilku.
Sepertinya aku tak perlu lagi improvisasi
Mungkin pembelaan diri sekecil apapun sudah tak akan lagi berarti
Tlah kujelaskan dibanyak tulisan,
Inilah aku yang akan tetap menjadi aku.
Sekalipun langit menertawai,dan mentari tak mau menyapa lagi

Sahabat,…
Ludahi saja mukaku,
Agar berpalingmu lebih nyata
Injak injak saja tubuhku,
Luapkan semua beban emosimu…
Goreskan saja tinta merah dilembar persahabatan ini,
Bahwa kau teramat membenciku
Makilah aku dengan kedashyatan suaramu,
Agar kepuasan kau dapatkan dalam berlalumu…
Mungkin aku tlah kalah mempertahankan persahabatan ini
Aku kalah oleh keegoisanku sendiri
Kalah oleh kemunafikanku,
Kalah oleh bualan bodohku.
Mungkin tlah kuhitamkan lembar putih ini
Tlah kukeruhkan tetes tetes bening ketulusanmu.
Tak pernah kuinginkan serta terlintas,
Percayalah,…
Keputusanmu melukaiku…
Dan Ingatlah….!
Aku tetaplah aku,
Apapun yang kau lakukan,
Tetap kumendekap erat persahabatan ini
Sekalipun tlah kau hapus namaku.
Seperti pernah kuungkap dalam tulisanku,
“Persahabatan ini mungkin sebatas lewat bagi kebanyakan orang, namun bukan bagiku….”
Jika ini kan menjadi kisah yang singkat,
Aku akan mengukir kisah singkat ini dengan keindahan.
Diatas lembar kanvas terbaikku dengan pena kepedihan.
Dengan jemari kesedihan,
Dengan tinta tinta airmata dan darah sekalipun…
Sungguh,…
Tak terbersit mengiyakan atau mengamini salam perpisahanmu
Namun tak mampu mencegah kepergiaanmu…
Jika itu adalah keputusan yang menjadi jawaban dari kisah kita,
Aku terima,
Sekalipun sakit teriris.
Kubiarkan engkau pergi,
Dengan kelemahan dan tundukku atas putusanmu
Karna kutak pantas merampas hakmu…
Biarlah kunikmati kepedihan akan sebuah kehilangan ini
Pilu dan kesedihan kembali memanjakanku.
Aku kuat,…
Karna kuyakin istimewanya persahabatan kita…

terimakasih sahabat...,
bagiku persahabatan tetaplah persahabatan
bukan sekedar sebuah nama,
bukan sekedar sebuah kerlip semu.
ta’kan kuubah menjadi apapun sekalipun kau beranjak pergi…

Kamis, 20 Mei 2010

*namamu senja...

Kuakui hatiku ingin merengkuh nafas nafas kebebasan
bukan bebas berkeliaran berkelana tanpa arah
bebas berekpresi sesuai kehendak hati...

Ini sekilas tulisan hati untukmu…
Sebuah ingatan kita pernah melakoni peran cinta
kita pernah punya kisah,
namun Kita pernah mengabaikan sesuatu.
Kita tidak ditakdirkan bersama dalam rasa
Dengarkanlah kau wahai senja,
Akupun ingin berlayar menuju dermagaku
Seperti suara hatimu.
Akupun ingin kesepian hari ini takan ada diesok hari
Seperti harapanmu akan sebuah kebahagiaan…
Mengertilah wahai senja,
Namamu tetaplah senja tak bisa kuganti
Tak kutemukan nama lebih indah dari nama itu
Tak perlu bertanya knapa aku jadi begini
Aku sendiri sedang berperang dengan hati
Dan Apa yang tlah terjadi…?
Aku sendiri sedang mencari jawabannya
mengertilah wahai senja,
Ingin kubiarkan semua kenangan tentangmu menjauh
Sekalipun pelan pelan,
Tak ingin kulakukan…
Aku ingin tetap mengenangmu,
Pun bukan dalam ruang cinta.
Dalam tulisan apakah tetap salah…?
Mungkin suatu hari nanti pena yang kugenggam tintanya membeku
Sekalipun jemari memaksa ingin menari…
Tak’an ada kata tergores,
Lembar itupun akan mulai kosong
Mungkin suatu hari jemari dan pena kan berhenti mewakili hati
Tak ada lagi rangkaian kata…

Rabu, 12 Mei 2010

duniaku

Kepada engkau yang pernah bertahta dalam hidupku
cinta dan kehidupan,
bukan sekedar duniamu
tapi juga aku...
dulu,..
kita pernah berangan yang sama,
bermimpi,
berharap saling dekap
hingga satu kenyataan harus kita terima

dulu dan sekarang senja tetaplah senja
begitupun fajar…
duniamu dan aku adalah cinta dan kehidupan
sekarangpun sama,
sekalipun pada waktu dan tempat yang tlah berbeda
kau tetap menjadi senja,
aku sang fajar kelana...
jika ini sebuah kenangan,
salahkah aku tetap mengenangmu...?
kepada engkau yang dulu bertahta dalam hidupku,
berada menjadi duniaku....
mungkin benar cinta yang kita satukan adalah kesalahan
dan bukan garis yang diberikan Tuhan....
tapi kehidupan kita tidak salah...
mungkin benar kita hanya pantas berada ditempat ini,
tempat berbeda dalam dunia kita masing masing...
seperti malam dan siang setia warnai langit,
pada waktu berbeda....
seperti mentari dan rembulan tak ditakdirkan bertemu.
tapi saling setia pada langit dan bumi...

Duniaku dan kamu,
adalah cinta dan kehidupan...
jika kebersamaan kita tidak pantas dengan cinta,
bukankah duniaku dan kamu bisa melalui asa dan cita...?
kita bisa menjadi jemari dan pena,
menyatu menjadi tulisan indah pada lembar kertas hidup kita

Senin, 10 Mei 2010

"persahabatan kita tanpa beban"

Bukan merasa tak berarti, Tak memperjuangkan…
Ku tau kau terluka,Tapi tetap tegar…
Kutau kau layu,
Tapi tetap nampak kuat..
Aku merasa, apa yang kau rasa
Berbagilah kawan,
Ungkapkan dengan bahasa persahabatan kita
Masih kuingat kalimat singkatmu
“persahabatan kita tanpa beban..”
Jangan kau menghilang,
Walau tuk bertemu bukan saat yang tepat

Sahabat,…
Aku masih disini dengan kata kata yang belum binasa
Kata kata yang menjadi puisi tentang kita
Kata kata ini tak bisa diabaikan,
Sekalipun ada letih berdesak desakan
Persahabatan kita adalah semangat para pemenang
Sekalipun kita tau,
Persahabatn tidak terjalin otomatis
Butuh proses panjang seperti besi menajamkan besi

Sahabat,…
Pernah kita sama rasakan lelah menikam langit malam
Menantang mentari menggurat jejak
Suka duka bersatu dengan angin kita rasa..