Sabtu, 16 Oktober 2010

yans amole dan sahabat

Bukan sebuah puisi terahir tentang cerita kita
Bukan sajak penutup
Bukan pula prosa yang kehabisan tinta
Hanya sejenak berhenti merangkai kata
Kugantung penaku
Takan lama…
Hanya sejenak melanjutkan langkah
Takan ada kata pamit
Dengan berkoar koar menggelegar
Hingga bisik lirih

Sahabat, ini bukan ahir kisah kebersamaan kita
Kuserahkan semua pada Ridho Illahi
Tuk kebersamaan kita kembali
Dalam ikatan tulus,
Persahabatan…

Sahabat, semoga waktu tak membuat kita lupa
Semua goresan mengingatkan kita
Karna kita punya cerita
Ada banyak senyum tercipta
Begitupun isak tangis
Diantara gemasnya jemari dan pena menari
Diantara tumpahnya tinta tinta pena
Dilembar kehidupan kita…

Sahabat,sampaikan salamku tuk sahabat yang lain
Yang setiap detik slalu berseri
Bermanja ria tanpa cela
Berbagi cerita
Berbagi salam dan cinta
Yang setia saling memberi saling mengingatkan
Saling mengisi meski sekedar lewat goresan
Akan selalu kurindukan
Karna kalian semua sahabatku seutuhnya

Bukan sebuah puisi,sajak atau pun prosa terahir
Karna aku akan kembali………..



* Balada yans amole 16 oktober 2010 *

Jumat, 15 Oktober 2010

goresan sesal perempuan

Malam tenang merambat pelan. Bulan tersipu di balik awan. Sinarnya menjelajah hingga ke sebuah bangunan rumah sakit. Disalah satu ruangan sepasang kekasih terlihat dengan wajahnya yang mendung.
Wajah yang cukup Nampak terlihat letih disertai garis garis sesal.
Kudengar kusaksikan kurasakan ungkapan terahir yang diucapkan seorang sahabatku menjelang kepulangannya pada Tuhan.
Seperti sebuah ungkapan pengakuan rasa sesal terhadap perempuannya.
“Tuhan memberimu kesempatan tuk berubah,tapi kenapa aku tetap dengan keegoisanku.dengan emosiku menganggap itu kebohongan. Maaf….maafkan aku atas kejahatanku terhadapmu.” Kata kata yang ditutup dengan hembusan nafas terahirnya tanpa sempat sang perempuan menggerakan bibirnya.
Tak ada suara jawaban dari sang perempuan.Hanya tatapan matanya yang menerawang ke langit-langit kamar. Berharap ada keajaiban menyentuh lelakinya hingga bisa disembuhkan seperti sedia kala.
Tapi Tuhan berkehendak lain……
Sesaat kemudian terdengar isak tangis yang memilukan.tangisan duka serta sesal seorang perempuan yang pada ahirnya bisikan lirihnya melahirkan sebuah goresan hati.
Sebuah goresan hati sang perempuan…..

Aku belum membahagiakanmu dengan pengabdianku
Dengan kesungguhanku dijalan-Nya
Aku perempuanmu
Yang terlambat untuk setia padamu
Dalam cinta kasih bersama kepada Tuhan kita

Aku perempuanmu yang sempat terjerat oleh pekat
Terbuai mimpi mimpi semu dunia
Kukacaukan semua impianmu
Kuhambat harapanmu
Menyaksikanku berpakaian iman…..


Seorang perempuan yang masih duduk dibangku kelas tiga smu.sebut saja namanya “cemara”
Sebagai seorang perempuan ia lupa akan jalan yang seharusnya ia tuju. Ia lebih asik dan menikmati kehidupan yang seharusnya tak disentuhnya.mencari cinta dengan alcohol.dari mulai menghabiskan setiap malam di discotique sampai menghabiskan waktu dengan narkoba dengan lelaki lelaki tak bermoral.
Sampai ahirnya pada satu malam ia dipertemukan dengan seorang lelaki yang menginginkan ia membersihkan diri dari segala kotor dan noda ditubuhnya.
Tapi sayang,…..disaat perempuan itu ingin menunjukan pada lelaki itu bahwa ia telah berubah.si lelaki terlambat mengetahuinya sampai ahirnya dia meninggal dunia………….


“ Rintihan dan Doa sesal sang perempuan”

Pada redup renung dan berkaca Terkolam riak sesal
Terhampar rasa takut pada kotornya diri ini
ku tadahkan tangan memohon ampunan
pada-Mu Ya Rabb
aku hamba-Mu yang hina penuh dosa


Ya Allah………
Berikan aku kekuatan!
Agar aku dapat di Lepaskan!
dari hidup yang Menyesatkan!

Ya Allah……..
Aku perempuan yang slalu melawan kodrat
Mengabaikan kata Taat
Membanggakan langkah maksiat
Aku perempuan yang buta
Yang bisu akan segala kekuasaan-Mu
Aku takut siksa neraka
Mohon ampunilah hamba-Mu ini
Terimalah taubatku………………………………………………………..



“Tidak ada kata terlambat…” jika kau tulus sepenuhnya hendak bertobat.lantang suaraku menggelegar seolah diri ini paling benar dan bersih. Padahal masih banyak dan bahkan sangat banyak yang harus kubenahi.tentunya dalam keimanan…… Tapi hanya itu kalimat yang mampu kuucapkan padanya.
Pada sosok perempuan sahabatku…………………………

***Note ini ada dan terinspirasi dari kisah sepasang sahabatku.tepatnya dikota bekasi beberapa tahun yang lalu.dimana pada saat itu sang lelaki pergi meninggalkan kekasihnya untuk selama lamanya.
Namun sebelumnya tak pernah terpikir olehku untuk menulis note ini.akan tetapi pertemuanku beberapa waktu yang lalu dengan cemara.tepatnya 16 september kemarin dalam perjalanan sebelas hariku.yang kebetulan saat ini dia memusatkan hidupnya dengan belajar disebuah pesantren yang ada dikota semarang. “menjadi seorang santriwati” aku jadi merasa ingin sedikit menggambarkan kisahnya dengan note sederhana ini.

dialah bidadari

Bait bait kata yang tersusun ini bukanlah sebuah puisi
Yang indah dengan bahasa bahasanya
Yang penuh dengan makna
mudah dimengerti
kata kata yang tersusun ini bukanlah sajak sajak
terbaca membuat hati bergejolak
lalu terlena dan berandai

bait bait kata ini hanya goresan sederhana tarian pena
bukan tentang romantisme cinta
hanya kekaguman dan kerinduan pada perempuan
yang diwajahnya terpancar sinar Nur Ilahi…
Jika ia memandang...
Dunia seakan tergetar karena ketulusannya
Ketika ia mencintai…
Ia tetapkan Allah cinta pertama dan terahirnya
Lidahnya basah dengan zikrullah
Senantiasa selalu mendekatkan hatinya
Kepada AR-Rahman,AR-Rahim
Pun ketika orang ramai melamar kebendaan
Senantiasa tabah menjalani hari
Pun ketika ketulusannya tak di anggap
Senyumnya penuh dengan keikhlasan
Hidupnya penuh ketenangan jiwa
Karena hatinya selalu berdzikir
Perempuan sholehah….

Sungguh perempuan itu penghias dunia permatanya hati
Bagi siapapun insan lelaki yang memilikinya
Jika perempuan itu seorang bidadari,
Dialah bidadari surga….

belasan tahun berlalu

oktober belasan tahun yang lalu.......................
hanya kenangan.bukan sengaja dibiarkan terus terbuka dan menjadi bayang bayang. hanya sekedar untuk mengingatkan,bahwa aku, kamu dan kita ini siapa...? kita yang hanyalah serpihan serpihan kecil yang berusaha untuk menjadi besar.....

belasan tahun tahun sudah berlalu, waktu yang cukup menjadi dewasa dalam mengarungi hidup.
berbekal perjalanan yang penuh dengan segala suka dan duka....
tak ada sesal, karna aku tak ragukan kebesaran Tuhanku.....

belasan tahun sudah berlalu..... mari sama sama menatap mentari, karena hari ini semuanya harus kita akhiri.... Seiring dengan hadirnya kembali warna hidup kita, disaat hati ini gersang, penuh dengan debu…. Seperti Oase yg bangkitkan hasrat untuk berbagi kisah.. kalian hadir bawakan aku harapan.. Kalian buat aku tertunduk, merenung, dan menatap jauh ke dalam kedalamanku… Sungguh.., aku telah tenggelam dan hanyut dalam lautan hening tanpa ombak.

Jujur…. dari dalam lubuk hatiku yang paling dalam.. aku katakan…aku sayang….,aku rindu akan kisah masa kecil kita.
aku rindu canda tawa serta senyuman itu….
Aku rindu tangan tangan yang lembut itu yg senantiasa membelaiku.
Aku rindu sama ucapan ucapan yang keluar dari bibir itu… Yg senantiasa menyejukan jiwa dan hatiku.

oktober belasan tahun yang lalu tlah merampas sgalanya., kita terpaksa putuskan untuk arungi lautan yg penuh gelombang ini bersebrangan arah. Berbekal hati yg terluka,kegetiran serta rasa pedih aku coba abaikan sakitnya, penuh harap, gantungkan angan disetiap jalanan yg kulalui…. Walau hampir basah pipi ini dengan air mata tak percaya…
tapi aku harus akui ini kenyataan hidupku.aku harus bertahan walau sebenarnya telah roboh.
Aku harus tetap melangkah walau kaki sudah tak sanggup menopang tubuhku.
mataku harus tetap terbuka agar bisa melihat mentari terbit dipagi hari….
aku harus tetap tersenyum walau sebenarnya bibirku tlah kering….
dan aku harus mampu menjadikan siang sebagai perlawananku terhadap kegetiran ini.
aku harus mampu jadikan malam sebagai benteng pertahananku dari rasa putus asa………
lalu bila fajar datang, kujadikan sebagai harapanku………..

dari tiap sudut kota,tiap jalanan serta tiap gang yg aku lalui aku senantiasa tersenyum
walau aku tau semua itu tidak bersahabat.jatuh dan jatuh lagi adalah keseharianku namun aku tetap berusaha berdiri
sambil membusungkan dadaku dan berteriak…..”TUHAN….,aku akan tetap bangkit dan melangkah lagi walau aku sering terjatuh.ENGKAU tau kenapa…??? Karna aku percaya pada-Mu…….dengan segala ujian yg ENGKAU berikan padaku…..
aku percaya pada-Mu dengan segala kebodohan dan kekuranganku dihadapan-Mu. …”

Getir memang…. Saat ku ingat semua ini yang terbungkus cerita tentang robohnya singgasana keluarga kita. Tapi sudahlah, aku bisa terima semua itu… dan berharap, tak ada lagi cerita yg menggetirkan dalam kehidupan kita dan saudara kita.
karena aku masih ingat jelas rasa sakitnya…,dan cukup aku yg merasakannya………
dan aku tidak akan pernah menyesal….yang penting kita harus ingat…..,
“Tuhan bisa sekejap hilangkan matahari lalu kemudian Dia datangkan guruh dan kilat…
namun….Tuhan juga akan hadiahkan kita pelangi yg indah………”
Ikhlas,pasrah dan bersyukur itu yg terbaik………………………………………

*Salam sayang dan hangat untuk adik2ku tercinta dan saudara saudaraku serta sahabat sahabatku....*

catatan kecil ruang bougenvile 28a

note yg pernah kupublish.disaat sahabatku terbaring tidak berdaya digerogoti kanker kelenjar getah bening.
dengan segala kasih sayang serta kebesaran Tuhan. sahabatku tersebut pulang kepangkuan-Nya
note ini kembali kupublish bukan untuk apapun.hanya sekedar mengenang setahun kepergiannya.
sahabat tercintaku.........."Kang D Hidayat" note ini dibuat sesaat setelah aku menjenguknya.dua hari menjelang kepergiannya.

Oktober 2009, Rumah sakit Kebon Jati Bandung

Aroma obat obatan begitu teramat menyengat….. Aku dengan keletihan yang kuabaikan dari perjalanan panjangku menyusuri kota demi kota.

“maaf pak. Aku salah masuk..” ucapku disebuah ruangan rumah sakit…. Belum sempat aku membalikan badan, terdengar suara serak tertahan dari sosok yang terbaring…. Ya Allah….,benarkah apa yang kulihat. Sedemikiankah kondisi sahabatku ini…..tidak ada yang salahkah dengan penglihatanku..???
Kutatap lekat wajah pucat hambar tanpa warna itu, cekungan2 nampak jelas dipipinya…… Tubuh kering kelontang terbungkus sehelai kain…tak berdaya… Aahh…., benarkah ini sosok sahabatku yang aku kenal periang dan berbadan tegap..? Tak ada garis keceriaan diwajahnya,tatapannya nampak kosong….. Begitu berat derita yang kamu alami sobat… Tanpa terasa tetes bening mengalir dari kelopak mataku. Dada ini terasa sesak menyaksikan semua itu.

Kanker telah menggerogoti tubuhnya,merampas mimpi dan citanya…. Tak ada yang mampu dia lakukan selain pasrah dan pasrah menerima kenyataan ini..........

Ya Allah…, aku percaya akan semua kebesaran-Mu… Aku percaya akan kuasa-Mu… Aku percaya Engkau tidak akan memberikan ujian diluar batas kemampuan umat-Mu… Aku percaya semua itu Ya Allah…. Dan jika aku boleh meminta, Aku ingin melihat kembali senyum sahabatku….. Aku ingin merasakan kembali keusilan sahabatku ini Aku ingin kembali mendengar tawanya lagi…. Aku merindukan canda dan kelakarnya… Aku rindu rangkulan tangannya…. Aku rindu suara santunnya…

Aah…, entah apa yang bisa aku perbuat untukmu, sobat….selain doa doa yang kupanjatkan… Sungguh hati ini bagai teriris sembilu menyaksikan kau seperti ini… Isak tangisku memang tidak nampak diluar, tapi dalam bathin…………….. Adalah bagai hujan ditengah kota..

Sahabat…. Jangan biarkan keputusasaan tertawa dan tergelak dalam dirimu…
lawan dan singkirkan, karna aku tau kamu bisa…
Jangan biarkan kerapuhan berkoar dalam jiwamu…
sumbat dia…!
Perlihatkan padaku, bahwa kau kuat dan mampu melewati semua ini…
Tatap mataku setajam ekscalibur yang terkenal..
Tunjukan tenaga dan kekuatanmu yang lebih dahsyat daripada gunung es yang mengkaramkan titanic...
Karena memang itulah kamu yang sebenarnya….
Ayolah sobat….,
bukankah kau ingin kembali mengisi Memenuhi buku buku hidup kita
yang semakin hari semakin terhias oleh kata-kata indah..
persahabatan kita…??? dan sejuta ekspresi keceriaan tanpa ada jeda untuk sisipkan kesedihan….
Tanpa ada hampa dan luka…..
Yang ada….,
Cerita indah persahabatan kita……
Ayolah sobat…,
Bangkit dan semangatlah…
Karna ku tau kau bisa……..
Karena kaulah sahabatku………
Bangun dan mainkan jemarimu… Tulis didinding itu bahwa kau mampu lewati semua ini…..
Dan biarkan itu menjadi catatan kecil dan dinding ruang bougenvile ini menjadi saksi perlawananmu terhadap penyakit itu….
pada akhirnya,semua ini akan selalu mengingatkan kita akan hidup yang sebenarnya…..
Ayolah sobat…, Lukis dan goreskan semangatmu disitu…
Kutau kamu mampu, Karna engkaulah sahabatku……………..

Balada 14 oktober 2010

Rabu, 13 Oktober 2010

kerinduan seorang sahabat

Aku hanya bisa merenung bersama malam yang masih kumiliki
Memandang lukisan wajah goresan jemari dan pena kecilku
Membawaku terbang dalam kenangan tentangmu
Lembar demi lembar kembali terbuka
Kelopak mataku mendung
Tak terbendung menjadi hujan

Aku disini menatap wajah langit berharap melihat sebuah cahaya
Cahaya yang indah dari wajah dalam lukisanku
Berdiri tegak dihadapanku
Mendekat dengan bisikan lembut
Langit menjadi saksi adegan kerinduan

Aku akan tetap disini menghabiskan seluruh malam malamku
Berbekal doa serta harapan
Hingga kau mendengar doaku adalah harapan
doaku adalah permohonan pada-Nya
hingga engkau mengerti harapanku bagaikan matahari
Takan pernah diam takan pernah padam
Sekalipun langit gelap tanpa warna serta suara
Sekalipun langit menawarkan hujan

Aku sadar aku tidaklah kuat seperti karang
Tidak tangguh seperti gunung
Tidak bisa terbang seperti rajawali
Mudah layu seperti bunga
mudah lapuk bagaikan kayu
Aku akan tetap disini....
Dari mulai berbisik hingga berteriak memanggilmu
Sekalipun lewat helaan nafas yang kadang sulit dan dalam
Untuk membuktikan bahwa inilah diriku
Bersahabat denganmu sangat indah….

persahabatan tanpa syarat

Akan terus kujalani persahabatan ini tanpa alasan tanpa syarat
tanpa memilih
siapa yang kan segenggaman denganku
dalam mewujudkan mimpi serta cita...
persahabatan itu adalah kenyataan
tak bisa dibantah walau kadang suguhkan resah
walau kadang hadirkan gelisah.......

aku berharap dapat menghadirkan terus kesejukan
hadirkan terus ketulusan tanpa terusik kabut
hadirkan pelangi untukmu
sekalipun kau beri aku sejuta cacian
Akan terus kuagungkan persahabatan ini tanpa ragu
Tanpa terganggu oleh keliaran emosi sesaatmu
Pun ketika kau memilih berlalu
Persahabatan ini tetap ada

Silahkan jauhi aku jika kesendirian jalan terbaikmu
silahkan jauhi aku jika itu kelegaan bagimu
bagiku….,kau tetap sahabat
kan terus kuselipkan doa disetiap waktu yang kumiliki
semoga kau selalu berbahagia…………..



"Balada 13 oktober 2010"

Senin, 11 Oktober 2010

Debu tetaplah debu

Ceritamu pagi ini membisikan sedikit sesak Dan piluku untukmu
Tapi ku yakin…
Kau tidak serapuh yang kulihat…

Sudahlah teman, Ini tidak akan berahir dengan diam
Takan usai dengan keluhan
Takan terjawab dengan tangisan

Ombak itu mungkin teramat besar Menerjang keras hidupmu
Dan kau…,
Terombang ambing dilautan lara…
Terdampar dikehidupan, Kemudian sunyi….
Tapi itu bukanlah ahir
Ada titik titik kecil yg bisa kau punguti
kau rangkai kembali menjadi sekepal harapan Yg kan membuatmu kokoh dan tegar

Bukankah masih teramat panjang,Perjalanan yang akan kau lalui..??
Maka kepakkan kembali sayap sayapmu
Raih segalanya demi hidupmu

Jangan perdulikan musim ini Karna musim ini dan nanti tetap akan sama
Jika kau tak berani lagi melangkah….

Dan jangan kau pikir bisa merubah debu menjadi permata
Debu tetaplah menjadi debu
Tidak akan bisa kau ubah menjadi apa apa
Cukup kau kibaskan tanganmu
Singkirkan dari wajah dan tubuhmu
Dan teruskan langkahmu……. 

Sabtu, 09 Oktober 2010

pelangi dan matahariku

Maaf….maafkanlah aku yang terkadang luput memikirkanmu
Aku yang terlalu menyanjung ego mementingkan diri
Mungkin maafku tidaklah berarti
Tangisku bukan apa apa

Bunda…..,kau telah korbankan jiwa dan ragamu untukku
bermula tirai pagi baru terbuka hingga ditutup malam
Kau berjuang tanpa letih penuh peluh serta tangisan
Berpacu dengan waktu sekalipun terlindas jaman
Rasa sakit kau bungkam dengan senyuman
Pedih kau tutupi dengan wajah sejukmu
Hanya demi aku, anakmu….

Bunda…..,pikiran hati dan jiwamu kau satukan menjadi tekad
Menjadi kilauan hangat dekap kasih sayang tulusmu
Tetes air matamu yang mengalir dalam doa,
Tak terhenti setiap waktu untukku
Dalam detikpun tak terlena

Bunda….,dalam lemah dan kuatku kau bisikan doa doa indah
Bahkan ketika ku masih ada dalam rahimmu
Dalam gendongan dan pangkuanmu
Hinggaku berdiri berlari
Hinggaku dewasa
Engkau setia dengan cinta kasih serta doa
engkaulah pelangi dan matahariku……

Esok atau lusa ketika tercipta kembali sebuah puisi untukmu
Orang akan ramai bercerita bahwa itulah seorang bunda
Denganperan yang dimainkannyadimukabumi
Kasih sayangnya sejati untuk anaknya
Takan bisa terbalas…

Matahari bulan dan bintang

*Wasior manokwari Papua Indonesia dalam bencana....*



Wasior masih tergenang air mata pedih kedukaan lumatan banjir
Masih tersiar kabar dalam berita malam media elektronika
Banjir bandang yang ganas mengamuk menyerbu
menyisakan genangan air mata
Puisi puisi yang semula indah menjadi pilu
Syair lagu sendu kehilangan nada
Makna sirna….

Langit wasior masih berkabut tebal setebal lumpur sisa amukan air
mayat mayat masih bergelimpangan dalam endapan lumpur
yang terlempar terhempas derasnya arus
Lalu dijemput maut
Inna Lillahi wa Inna Ilaihi Roji'un..............

Dari mereka mereka yang tersisa bertahan selamat dari maut
Terdengar jerit histeris memilukan hati
Isak tangis dan teriakan teramat menyayat kalbu
Dari wajah wajah itu masih terlihat jelas
dari bocah hingga yang tua renta
Wajah lesu dalam derita.wajah lesu dalam duka
Sisa sisa nafas menjadi suara yang letih dari bibir kering
Masih sempat berucap sambil menatap langit
” Tuhan ………………… inikah kiamat ?
Yang telah Engkau jelaskan dalam firman-Mu
Inikah akhir dari segala langkah
Dari salah dan serakah…..

Langit menangis
Matahari bulan dan bintang berduka
Murka alam atau liarnya tangan tangan segelintir orang..?

Ya Allah…..mereka yang lemah pasrah menerima ajal
Mereka yang tidak memiliki kekuatan
Terimalah disisi-Mu
Dalam surga-Mu Yang sejuk Kekal abadi disana
Amien ya Rabbal alamin

Ya Allah….mereka yang bertahan dengan wajah wajah lesu
Mereka yang meyakini segala kebesaran-Mu
Berikanlah kekuatan serta ketabahan
Berikanlah kasih sayang-Mu