Senin, 08 Maret 2010

catatan terahir

mungkin aku tak pahami bahasa yang kau utarakan
tapi ku tau apa yang kau rasa
kucoba setia pada siang yang mengantar sore menuju senja
senja yang slalu setia dengan gurat gurat jingganya
lalu malam,...
ketika goresan goresan orange dicabik oleh kelamnya malam
aku tak sembunyi,
kuceritakan padamu sebelum jiwaku ditikam hitam
aku begini adanya...
hitam putih warna yang kau suka,
kujadikan warna baru dalam perjalanan hari hariku
kaulah bidadariku bersayap putih indah cahayamu usir gelapku
deru jiwa kesepian kau usir dengan kelembutanmu
sungguh aku rasakan semua itu...
mendapatkan kasih dan ketulusanmu,
dan mencintaimu adalah anugrah
Walau hati gundah,...
Kau tetap penyejuk Yang dapat menenangkan jiwa
Jiwa yang di rudung kelam
hatiku dan hatimu saling menyapa penuh asa...

langit senja,...
akankah mengukir nama kita..?
entahlah,
angin dingin awal maret mungkin menghapus atau menyembunyikannya
seiring luka yang aku torehkan dihatimu

ohh....,aku dan cinta telah melukai hatimu
meski malam ini terus saja kupaksakan tangan menggoreskan kata,
berdebat dengan pena..,cinta dan sayang...,kebodohan dan luka yang tlah nyata aku berikan...
sudah larutkah malam ini..?
lalu bahasa apa lagi yg bisa kugoreskan sebagai kata "maaf" Untuk bidadari lembut dalam hatiku yang kini berkabut Berlapis kerudung mendung.......
luka yang tak sengaja aku torehkan
kucintai tapi kulukai,
seluruh rangkaian bintang,rembulan dan hembusan malam memakiku
aku pasrah,aku kalah dan kurasakan juga luka itu...
tapi mengertilah,...
bahwa hatiku mengatakan "aku sungguh cinta dan menyayangimu"

oh...perempuanku
kamu benar,...
aku naif,egois, aku jahat. dan mungkin masih banyak gelar lain seperti itu buatku

jika maaf tak mampu mengembalikan senyummu
jika cinta bagimu adalah kebohongan,
dan kepergian adalah jawaban,...
aku pamit sekalipun keinginan itu tak ada
aku memang penghuni yang tak tau diri bahkan disaat hatimu tlah kumiliki
mungkin seharusnya aku tidak pernah ada
disini,...
ditempat kau tengah meraih lembar demi lembar bahagiamu
tanpa harus meneteskan air mata bahkan merasakan pilu
maafkan hati dan cinta yang telah melukaimu....
jika kepergianku adalah jawaban kembalinya indahmu
catatan ini adalah episode terahir jemari dan penaku menari
catatan ini episode terahir kuikuti kata hati menjadi rangkaian kata
catatan ini adalah penutup rangkaian kisahku yang terukir disini

4 komentar:

  1. mengapa harus ada catatan terakhir ? jika hatimu masih bicara...

    BalasHapus
  2. bukankah sudah kukatakan,jika maaf tak mampu mengembalikan senyummu
    jika cinta bagimu adalah kebohongan,
    dan kepergian adalah jawaban,...
    jika kepergianku adalah jawaban kembalinya indahmu....
    namun jika sebaliknya,...

    BalasHapus
  3. dua komentar yang saling bersahutan, sungguh memiliki makna yang dalam dan keterkaitan. benarkah gerangan yg terbesitkan? hemmm...

    BalasHapus
  4. yaa..!!. mengapa catatan terakhir, sementara disisi lain kau katakan tidak akan pernah mengucapkan selamat tinggal dalam ‘catatan hati’ pun ‘aku kembali, dan penamu masih terus menorehkan tentang asa dan cinta, tentang langit dan senja, tentang cinta yang memberi dan menerima.. dan bisa jadi suatu waktu tentang lembayung dan jingga nya...!!.

    Konsisten....ataukah kenaifan yang jadi pilihan? atau mungkin apa saja asal tergoreskan? ataukah kau terus menapaki jalan yang tak tentu arah dan tak pernah menepi? atau kah suka suka? Melelahkan yah?

    Mungkin sudah saat nya sahabat merenungkan kembali dan memutuskan apa yang menjadi pilihan terbaik... !. ^_*

    BalasHapus