Rabu, 10 Agustus 2011

*Selamat ulang tahun...*

Masih kuingat ungkapan lembutmu diepisode hidup kita dulu
“teruskan ceritamu,toh angin masih berhembus
dan bintang masih berpendar diangkasa.
Angin juga masih tetap setia berbisik
tentang kabar dan harapan....”
ternyata ungkapan itu kini harus kuberikan pula padamu.
Seiring telah datang harimu yang indah ini.
Raihlah asa yang tertunda,
Ada Doa yang setia mengiringi setiap gerak langkahmu.

Kisah kita belum usai,namun baru saja kita mulai sebuah ikatan.
Bersama kita bisa Putari langit penuh ceria,
Dalam indah persahabatan….
Tak ada apapun yang kuinginkan darimu.
Kuhanya ingin dapat saksikan wajah ceriamu,
dengan senyum bersinar merekah
Jangan biarkan semangat hidupmu mati dan membatu.
Ini hari barumu…….
Diruang waktu yang semakin sempit.
Jangan engkau sia siakan.

Tetaplah teguh dan tegar lalu menjadi kokoh seperti namamu.
Smoga pahit dan manisnya hidup yang kau rasakan kemarin
Menjadikanmu semakin memahami kehidupan.
Tentangku,
Engkau telah cukup tau.
Awal dan ahir yang kita jalani dulu tergores melalui tarian pena.
Jemari kita saling menawarkan keakraban dan kedekatan.
Kita saling tuliskan rasa lewat bait bait syair.

Kini sang timur telah tiba membawa harapan dengan bangga
Lihatlah…!
Langitpun tersenyum cerah
Menanti kau belai dan kau titipkan harapan padanya.
Jalanilah sebaik baiknya.
Wahai pemilik nama yang pernah bertahta dihatiku
Smoga pahit dan manisnya hidup yang kau rasakan kemarin
Menjadikanmu semakin memahami kehidupan
Menjadikanmu semakin hebat
Dalam melangkah bahkan berlari wujudkan mimpi mimpi.
Demi kebahagiaan….
Dan demi menggapai Ridho Illahi……

Ditengah hening malam seiring bunyi jam yang berdentang
Tak ada yang bisa kuberi padamu.
Selain satu ucap,
Selamat ulang tahun untukmu sahabat…….
Smoga panjang umur dan slalu dalam lindungan-Nya
Amin yarabal alamin………….


“satu note yang mungkin terlambat kuposting…..maafkan aku…..”
*Balada Yans Amole II ~~ 10 agustus 2011*

Minggu, 26 Desember 2010

walau ada resah bukan berarti kalah

Tatapanku masih lekat tertuju pada jalanan itu
Satu jalanan berujung sebuah tikungan
Ketika engkau tertelan,
Hilang dimakan tikungan tanpa pesan
Kuhadapi pergantian hari yang tak terhitung
Setiap musim yang silih berganti
Aku masih berdiri
Segenggam harapan kumiliki
Ketika belum sempat mataku berkedip
Engkau kembali hadir…….

Memang aku tak mampu berlari atau terbang
Kupilih diam bertahan disini
Merawat kenangan milik kita berdua
Siapa aku..???
Engkau cukup memahami
Kuat dan lemahku engkaupun tau
Aku tak pernah kalah walau ada resah
Tak pernah menyerah,
Walau harapan belum terwujud

Engkaulah keindahan yang slalu menghiasi jiwaku
Walau kini kau memang tak ada disisiku
Aku tidak merasa kehilanganmu,
Kuyakin hanya sesaat kau tinggalkan

masih ada sisi terangmu
emas tak bisa takhlukan aku…
Bagiku,
Sahabat sejati takkan tergantikan

Jalanan ini adalah saksi kekuatan dan kelemahanku
Dalam penantian yang takan meletihkan
Disini kita kan kembali dipertemukan
Aku merasakannya. Sungguh..!

seorang wanita sejati

Perlahan aku mengusap air mata yang menetes tak terduga
Kesedihan bercampur dengan haru dan bangga
tak mampu diungkap dengan suara
Jemari dan pena kembali mewakili hati
Seperti terlambat memahami
Atau memang semua sosok lelaki tak ada yang memahami
Rahasia terbesar dalam hati dan jiwanya
Ia tegar dalam setiap kenyataan tentang harapan
Ia lembut disetiap keadaan sekalipun kekasaran dirasakan
Ketulusannya terjaga sekalipun dapatkan duka
Ia adalah,…….
Oh…tak ada kata dan bahasa yang mudah tuk menguraikannya
Sungguh ia satu sosok berpenampilan menarik
Bukan karna wajah luarnya yang cantik
Bukan lekuk tubuh yang eksotik
Tak ada kata atau bahasa yang mampu menjadi kalimat indah
Tuk menjadi pujian serta sanjungan terhebat kita
Ia ada dan tercipta bukan tuk dihinakan
Dan bukan pula tuk sesaat dipuja
Namun tuk dijaga….
Ia ada dan tercipta bukan tuk dihayalkan
Lalu dimangsa dengan nafsu liar
Ia ada tuk dicintai serta disayang sepenuh jiwa
Ia adalah penentu perubahan dunia

Wahai para kaum adam dimanapun engkau membanggakan diri
sadarilah dan pahamilah kalian bukanlah siapa siapa
kalian takan menjadi apa apa
Jika tak mampu memberi sepenuh diri padanya
Menjaga dengan segenap iman keyakinan
Bukalah mata dan hati
Janganlah puas mengatakan kalian bebas,
Menentukan sikap berbuat buas
Sadarilah……
Tidakkah hati dan jiwa kalian tergetar olehnya
Ia yang laksana rembulan setia menyinari insan bumi
Ia menjaga jatidirinya disetiap lirik yang mengusik
Menahan kesedihan dari kehidupan
Ia yang mencerminkan keputrian
berkepribadian mulia
Ia tak menginginkan hal yang berlebih
Hanya miliki harapan sederhana
Miliki lelaki sejati penyeimbang langkah hidupnya
Miliki lelaki sejati pelengkap keimanannya
Ia adalah Wanita sejati,
Wanita sholehah
Ia adalah penentu perubahan dunia………………………………………

goresan pena sahabat

Andai saja engkau tau betapa berartinya dirimu
Kepergianmu melemahkan hatiku
Tanpamu hambar kurasakan
Disini sepi
Tak ada lagi gelak tawamu
Tak ada lagi canda tawa kita berdua
Tak ada lagi suka duka kita hadapi bersama

Andai saja engkau mengerti kehampaan ini
Ketiadaanmu lara bagiku
Sepi berlabuh didasar kalbu ini
Tanpa kusadar tanpa sedikitpun kuduga
Berlalumu begitu tergesa………………

Detik demi detik berganti jam yang mengusik
Hadirkan hari yang tak kompromi
Minggu dan bulan yang berlari begitu cepat
Kau tetap tak kembali….

Sambil kudengar sebuah lagu kubuka kenangan
Semakin membuncah kerinduan ini
Rasa kehilangan melekat nyata
Tatkala setiap adegan kebersamaan teringat
Sahabat,…..
Ingatkah tentang setiap lembar yang kita isi bersama
Setiap impian yang kita satukan
Apa itu tak berarti?
Kini engkau seperti angin
Yang tak dapat kusentuh dan kubelai
Namun tetap kurasakan
Kau ada…..

Aku tidak memiliki daya serta kekuatan memanggilmu
kuwakilkan segala rasa pada lembar ini
Goresan pena dari hatiku …….

kembalilah wahai sahabat

Kurasakan masih utuh kau simpan semua kisah tentang kita
Seperti aku yang tetap setia menggenggam kisah kita
Walau melangkah dalam derasnya hujan
Berlari dari kejaran mentari
Takan terhempas segalanya tentang kita

Tak perlu kau risaukan waktu kau pertahankan emosi
Ketika tak mampu kupenuhi inginmu
Aku ingin tetap seperti ini
Bukan sebagai kekasih hatimu
Taukah engkau,
Tangismu sungguh memilukan hatiku
Muramnya wajahmu,dukaku
Tanyalah hatimu dan bukalah matamu
Hari kemarin begitu berarti
Marilah kembali kita bersama merangkai mimpi
Satu genggaman,
Satu perjalanan kita jalani
“persahabatan”
agar tiada lagi kesediaan di hati
walau itu tak kan mungkin
ku masih penuh harap

Segala lirihku telah menjadi doa penuh harap dalam penantian
Siang dan malam tidak menghadiahkan keletihan
Panas serta hujan bukan halangan
Datanglah wahai sahabat,
Namun Jangan datang dengan wajah yang sama saat kau pergi
Jangan kembali dengan senyum yang meresahkanku
Jangan hadir dengan suara yang sama
Datanglah dengan senyum yang dulu kukenali
Senyum indahmu dalam persahabatan
Suara lembutmu yang merdu
Dalam nyanyian,
Persahabatan………….

engkau sungguh mulia

Engkau pemilik wajah sayu lembut kasihmu
Senyum yang indah slalu tergores
Tidak mengenal waktu
Engkau berikan semua milikmu
Engkau ku cinta….

Engkau pemilik suara merdu penuh doa
Tak ada keluh kesah
Sekalipun air mata membasahi wajah
Selalu hangat,
Seperti mentari dipagi hari
Engkau sungguh mulia

Engkau pemilik tatapan yang menyejukan
Dari tiap matamu yang terbuka,
Terpancar ketulusan
Keteguhan,
Ketabahan dalam hadapi liarnya zaman

Engkau pemilik tangan belaian kedamaian
Meskipun raga semakin rapuh
Engkau tetap kokoh
Dalam tulus dan ikhlasmu untukku

Engkau pemilik segala yang kau bagi untukku
Malam lepas pagi menyambut
Siang menghampiri….
Engkau tegak kokoh dalam imanmu
Kuat tabah dalam pengorbananmu untukku
Sejuta peluh kau teteskan
Beribu waktu kau korbankan
Rasa sakit kau tahan demi bahagiaku
Demi aku………….

Tak ada yang besar bisa kuberi untukmu
Tak bisa kubalas penuh jasamu
HanyaDoa,
Smoga engkau disana bahagia
Disurga indahmu……….

persahabatan kita sederhana

Kepadamu yang dulu kita saling menyambut dengan penghargaan
Kita yang dari awal dipertemukan berikrar dipekatnya malam
Bahu membahu hadapi kebisingan jaman
Saling mengisi,
Saling memberi dalam setiap keadaan
Saling mengerti serta memahami…

Kepadamu yang kukenal hatimu begitu tabah dan jiwamu yang kuat
Episode episode apapun dalam hidup ini kita lewati bersama
Ribuan jarak telah kita tapaki
Isak tangis hingga gelegar tawa adalah perjalanan kita
Itulah hidup,….
Dalam suka dan duka yang kita nikmati
Pahit manis kita syukuri,
Bersama……………………………………

Kepadamu yang menjadi tangan serta kaki ketika kurasakan sakit
Yang menjadi lentera ketika ku bergelut dalam kegelapan
Yang menjadi air ketika kurasakan dahaga
yang selalu setia menemani langkahku yang sayu
yang setia menyelimuti kelam
engkaulah satu nama…..
Semburat tawa adalah riang nyanyian yang kita miliki
Dipinggiran jalan kita ekpresikan sgala suka dan duka itu
Batang batang pohon kita gores dengan nama kita
Kita ukir kalimat kecil prinsip kita
“Abadi sepanjang masa”
Dengan suara lantang kita berteriak
Persahabatan kita tak perlu menjadi puisi
Jika keindahannya hanya sebatas dalam kata kata
persahabatan kita satu janji dalam hati
cukup sederhana namun menjadi ikatan yang berharga

Kepadamu yang kukenal suaramu begitu menyejukan hati dan jiwaku
Aku tak mengerti apa yang telah terjadi dengan kita
Aku adalah aku yang ingin tetap menjadi aku dalam hidupmu
Akulah sahabatmu sepanjang masa
Aku hanyalah aku lelaki kecil dan sederhana
Bukanlah lelaki kekasih hatimu
Bukan pendamping sejati seluruh hidupmu

Kepadamu sosok manis nan ayu penyemangat langkahku
Maafkan aku tak mampu penuhi keinginanmu
Cinta kasih kita hanya dalam batas ini
“persahabatan,……..”
Bukan satu cinta sepasang kekasih