Kamis, 24 Juni 2010

goresan kecil sahabat

semalam disaat pekat masih memanjaku dipembaringan yang khas dengan aroma obat,
yang menyengat. Aku termenung… sebuah pesan singkat dari salah satu sahabatku.
“gmana kondisimu yans, sudah baikan kan? Maaf, ada sesuatu yang ingin aku kasih tau ke kamu.yans, salah satu sahabat kita juga sakit.dia menelponku sambil menangis. Sungguh penyakit yang cukup membuatku kaget dan prihatin.dan kita sebagai sahabat,
Kita harus buat dia yakin bahwa dia mampu dan bisa sembuh.
Satu kuminta darimu,Yans. Jaga juga kesehatan.jangan sepelekan…”
ternyata sakitku ini tak seberapa.dibanding apa yang dialami dia. Satu nama yang pernah bertahta dihatiku dan kujadikan kini sebagai sahabatku. dan ini bukan kemalangan. aku percaya ini bagian dari kasih sayang Tuhan.
Tak terasa tetes air mata mengalir di pelupuk mata.bukan karena aku cengeng.tapi inilah Pelajaran atas hidup ini.Membuatku harus mampu terus menyelami arti hakiki hidup ini.
Lagipula bagaimana mungkin aku tidak menangis.Sekalipun ini bukan tangisan luka,Tapi sedih mendapatkan kabar tentang keadaan salah satu sahabatku itu. Dan haru serta bahagia karna aku memiliki seorang sahabat lainnya yang begitu sangat peduli padaku.

Ya Allah, aku mohon pada-Mu.dengarkanlah Doa dan pintaku.
Berikanlah kekuatan dan kesembuhan,
Berikanlah kesehatan dan kebahagiaan untuknya.
dia sebuah nama yang pernah ada dihatiku…
Biarlah gelap masih meyelimutiku.mega mendung masih menutup mentari.
Tak peduli walau pagi nanti,aku masih disini.
Sekalipun terbangun masih dalam keletihan dan rasa sakit…
Ya Allah, sahabatku adalah ragaku.dia yang pernah mengisi hariku.
Mendengarkan keluh kesahku.dia tempatku berbagi.
Aku mohon, Ya Allah….

Ingin kuciptakan sebuah puisi buat senja yang setia pada langit.
Dengan ketulusan warna warni indahnya.
Aku masih mengingatnya.
Dalam setiap lembar lembar kenangan yang kumiliki….
Tak bermaksud apa apa,
Hanya mencoba mengerti apa itu kenangan…

Sahabat,
Tidakkah kau tau.
Mungkin kesunyian sama sama kita miliki.
Tapi ketegaran dan ketabahanmu,
Tak bisa kutandingi….
Masih kuingat bisikan dan tawa yang melantun dari bibir kita.
ketika bulan tawarkan redup.ketika mentari tawarkan terik,
ketika langit tawarkan aneka warna.
Engkau tetap tegak….
Masih kuingat keteguhan dan keyakinanmu hadapi sgala hal.
Kekokohan dan semangatmu mengalahkan kepedihan apapun.
Senyummu tetap menawan….

Sahabat,…
Aku adalah lelaki biasa yang mungkin tak berarti.
Aku adalah segaris kenangan dalam kanvas hidupmu.
Aku tak mampu menjadi bintang terang diantara ribuan cahaya,
Yang berlomba menyinarimu…
Aku bukanlah mentari yang mampu menghangatkanmu.
Aku hanya sepotong kenangan masa lalu…

Wahai sahabat,
Tak ada yang mampu kuberi dan kuperbuat,
Selain Sebait doa.
Berharap esok hari kau dapatkan yang kau harapkan.
Kau terbangun dengan senyum menawanmu.
tetaplah ada wajah ceriamu.
senja.....


• Note ini aku buat tanpa tanda,karna kita sudah sama2 tak memerlukan tanda itu.
• note ini aku buat,bukan tuk mengajaknya kembali membuka lembar lalu yang kan jadi benalu dalam kehidupan kita masing masing.
• Note ini hanya sebuah ungkapan,sebuah harapan.hanya sebuah goresan dan doa kecil,
• Smoga sahabatku,cepat sembuh, ceria dan bahagia slalu…

1 komentar:

  1. sahabatmu ketika membaca catatan ini menitikkan air mata haru nya,karena doa yg begitu tulus ini.
    dia sangat bersyukur memiliki sahabat meski terpisah jarak,ruang bahkan waktu seperti dirimu....


    bahagia selalu,..untukmu :)

    BalasHapus