Minggu, 12 Desember 2010

kabut oktober kota bandung

Wajah serta wujudmu selalu terlukis dalam sketsa mimpi mimpiku…..indah suaramu yang telah terrekam dalam pita bathinku.menjadi sebuah doa dan harapan “semoga kita kembali dipertemukan.”
Kini semua itu terwujud dan terbukti.

Bandung 30 oktober 2010
Menjadi sebuah jawaban.bahwa persahabatan kita tetap ada….

jalan Jakarta kota bandung menjadi saksi pertemuan kita kembali.kau tidak mengabaikan janjimu.kau hadir memberiku kejutan yang sangat luar biasa.bagaimana tidak..! kau datang tidak sendiri.kau ajak serta suami dan buah hatimu Raihan.aku jadi ingat waktu kau katakan bahwa dulu suamimu selalu setia mendampingimu dan menyemangatimu dalam mencariku.ahirnya kabut tipis kota bandung menjadi saksi bagi kita yang saling mengobati kerinduan.saling bercengkrama dan bersenda gurau.saling berbagi cerita tentang perjalanan kita.tentang kehidupan kita masing masing.
Untaian lembut kata katamu masih sejuk seperti dulu.
Taukah kau sahabat???
“aku begitu bahagia”
Seperti kulihat kaupun merasakan hal yang sama.
Pertemuan kita singkat.namun sangat berkesan dan berarti.
Kau telah miliki kehidupan barumu yang sangat indah bersama pasangan sejati hidupmu dan buah hatimu Raihan….

secercah tawamu yang dulu indah yang selalu senantiasa menggelitik jiwaku untuk tersenyum.masih ada dan kembali kau berikan padaku.ikatan persahabatan kita yang kau katakan takan terlepas meski dalam keadaan apapun kau buktikan dengan pertemuan kita yang walau singkat ini.
Perpisahan kita beberapa tahun yang lalu memang bukan waktu yang singkat.bukan sesuatu yang mudah untuk kita jalani.untuk kita bertahan menyelamatkan ikatan dan kisah kita.
Semua itu tidak sia sia.
Kini kita telah sama sama membuktikan bahwa inilah kita dalam persahabatan.
Masih melekat dan selalu kuingat Sebuah nasihat dalam lembut tutur katamu yang membimbingku bila kumarah.bilaku tengah dalam ketidakberdayaan.
Kau memang sungguh sahabatku….



Adelia,…
Masih kurasakan jernih yang menawarkan tulus dalam jabatan tanganmu
Masih kurasakan tatapan teduh matamu.
Lembut suaramu
Hingga kembali kuingat cengkrama yang dulu melantun dari bibir-bibir kita ketika bulan tawarkan redup,Ketika mentari tawarkan terik
Kau masih tetap seorang adelia yang dulu aku kenal……
Meski hanya sekejap kita bertemu, aku bahagia bisa kembali melihatmu
Tak terasa airmata menetes dari pipiku
Haru dan bahagia yang teramat sulit diungkapkan dengan kata kata
engkau adalah hadiah agung Dari Tuhan Untukku…………………..

hari ini adalah milik kita dalam pembuktian sebuah persahabatan
taman langit tak lagi suram
berganti dengan setitik terang yang kau hadiahkan untukku
Persahabatan kita,sungguh masih ada…
Persahabatan kita yang telah terukir dalam diary bernama hati
“Yans.aku ingin kau menjadi sahabatku seumur hidupku…"'
Ucapmu sambil lekat menatap wajahku…..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar