Sabtu, 09 Oktober 2010

pelangi dan matahariku

Maaf….maafkanlah aku yang terkadang luput memikirkanmu
Aku yang terlalu menyanjung ego mementingkan diri
Mungkin maafku tidaklah berarti
Tangisku bukan apa apa

Bunda…..,kau telah korbankan jiwa dan ragamu untukku
bermula tirai pagi baru terbuka hingga ditutup malam
Kau berjuang tanpa letih penuh peluh serta tangisan
Berpacu dengan waktu sekalipun terlindas jaman
Rasa sakit kau bungkam dengan senyuman
Pedih kau tutupi dengan wajah sejukmu
Hanya demi aku, anakmu….

Bunda…..,pikiran hati dan jiwamu kau satukan menjadi tekad
Menjadi kilauan hangat dekap kasih sayang tulusmu
Tetes air matamu yang mengalir dalam doa,
Tak terhenti setiap waktu untukku
Dalam detikpun tak terlena

Bunda….,dalam lemah dan kuatku kau bisikan doa doa indah
Bahkan ketika ku masih ada dalam rahimmu
Dalam gendongan dan pangkuanmu
Hinggaku berdiri berlari
Hinggaku dewasa
Engkau setia dengan cinta kasih serta doa
engkaulah pelangi dan matahariku……

Esok atau lusa ketika tercipta kembali sebuah puisi untukmu
Orang akan ramai bercerita bahwa itulah seorang bunda
Denganperan yang dimainkannyadimukabumi
Kasih sayangnya sejati untuk anaknya
Takan bisa terbalas…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar